Apa Itu JavaScript?

Tutorial JavaScript Bahasa Indonesia Lengkap
Tutorial JavaScript Bahasa Indonesia Lengkap

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang awalnya dirancang untuk berinteraksi dengan elemen-elemen halaman web. Dalam browser web, JavaScript terdiri dari tiga bagian utama:

  1. ECMAScript menyediakan fungsionalitas inti.
  2. Document Object Model (DOM) menyediakan antarmuka untuk berinteraksi dengan elemen-elemen pada halaman web.
  3. Browser Object Model (BOM) menyediakan API browser untuk berinteraksi dengan browser web.

JavaScript memungkinkan penambahan interaktivitas pada halaman web. Biasanya, JavaScript digunakan bersama HTML dan CSS untuk meningkatkan fungsionalitas halaman web, seperti validasi formulir, pembuatan peta interaktif, dan menampilkan grafik animasi.

Ketika halaman web dimuat, setelah HTML dan CSS diunduh, mesin JavaScript di browser web menjalankan kode JavaScript. Kode JavaScript kemudian memodifikasi HTML dan CSS untuk memperbarui antarmuka pengguna secara dinamis.

Mesin JavaScript adalah program yang menjalankan kode JavaScript. Awalnya, mesin JavaScript diimplementasikan sebagai penterjemah.

Namun, mesin JavaScript modern biasanya diimplementasikan sebagai kompilator just-in-time yang mengompilasi kode JavaScript menjadi bytecode untuk kinerja yang lebih baik.

JavaScript di Sisi Klien vs. JavaScript di Sisi Server

Ketika JavaScript digunakan pada halaman web, ia dieksekusi di browser web. Dalam hal ini, JavaScript berfungsi sebagai bahasa sisi klien.

JavaScript dapat berjalan baik di browser web maupun server. Lingkungan server JavaScript yang populer adalah Node.js. Berbeda dengan JavaScript di sisi klien, JavaScript di sisi server dieksekusi di server dan memungkinkan akses ke database, sistem file, dll.

Sejarah JavaScript

Pada tahun 1995, JavaScript dibuat oleh seorang pengembang Netscape bernama Brendan Eich. Awalnya, namanya adalah Mocha, kemudian diubah menjadi LiveScript.

Netscape memutuskan untuk mengubah LiveScript menjadi JavaScript untuk memanfaatkan popularitas Java. Keputusan ini diambil tepat sebelum Netscape merilis produk browser webnya, Netscape Navigator 2. Sebagai hasilnya, JavaScript memasuki versi 1.0.

Netscape merilis JavaScript 1.1 di Netscape Navigator 3. Pada saat yang sama, Microsoft memperkenalkan produk browser web bernama Internet Explorer 3 (IE 3), yang bersaing dengan Netscape. Namun, IE dilengkapi dengan implementasi JavaScriptnya sendiri yang disebut JScript. Microsoft menggunakan nama JScript untuk menghindari masalah lisensi dengan Netscape.

Sehingga, dua versi JavaScript yang berbeda berada di pasaran:

  1. JavaScript di Netscape Navigator.
  2. JScript di Internet Explorer.

JavaScript tidak memiliki standar yang mengatur sintaks dan fiturnya. Komunitas kemudian memutuskan bahwa sudah saatnya untuk mengstandarisasi bahasa tersebut.

Pada tahun 1997, JavaScript 1.1 diajukan ke European Computer Manufacturers Association (ECMA) sebagai proposal. Technical Committee #39 (TC39) ditugaskan untuk mengstandarisasi bahasa tersebut agar menjadi bahasa skrip serbaguna, lintas platform, dan bebas vendor yang disebut ECMAScript.

TC39 menciptakan ECMA-262, standar untuk mendefinisikan bahasa skrip baru yang dinamakan ECMAScript (sering diucapkan Ek-ma-script).

Setelah itu, International Organization for Standardization and International Electrotechnical Commissions (ISO/IEC) mengadopsi ECMAScript (ISO/IEC-16262).

Gambaran Umum JavaScript

Untuk mendefinisikan variabel di JavaScript, Anda menggunakan kata kunci var. Contohnya:

var x = 10;
var y = 20;

ES6 menambahkan cara baru untuk mendeklarasikan variabel dengan kata kunci let:

let x = 10;
let y = 20;

Ada perbedaan antara var dan let, dan adalah praktik yang baik menggunakan kata kunci let untuk mendeklarasikan variabel.

Untuk mendeklarasikan fungsi, Anda menggunakan kata kunci function. Contoh berikut mendefinisikan fungsi yang menghitung jumlah dua argumen:

function add(a, b) {
   return a + b;
}

Untuk memanggil fungsi add(), Anda menggunakan sintaks berikut:

let result = add(x, y);

Untuk mencetak hasil ke jendela konsol browser web, Anda menggunakan console.log():

console.log(result);

Sekarang, Anda seharusnya melihat angka 30 di jendela konsol.

JavaScript menyediakan pernyataan kondisi seperti if-else dan switch. Contohnya:

let a = 20,
    b = 30;

function divide(a, b) {
    if(b == 0) {
       throw 'Division by zero';
    }
    return a / b;
}

Pada fungsi divide(), kita memeriksa apakah penyebut (b) adalah nol. Jika ya, kita melemparkan pengecualian. Jika tidak, kita mengembalikan hasil a / b.

Untuk mendeklarasikan array, Anda menggunakan sintaks berikut:

let items = [];

Untuk mendeklarasikan array dengan beberapa elemen awal, Anda tentukan elemennya dalam kurung siku:

let items = [1, 2, 3];

Anda dapat mengakses jumlah elemen dalam array items melalui propertinya:

console.log(items.length); // 3

Untuk mengulangi elemen-elemen array items, Anda menggunakan pernyataan loop for seperti berikut:

for(let i = 0; i < items.length; i++) {
    console.log(items[i]);
}

Atau gunakan loop for...of dalam ES6:

for(let item of items) {
    console.log(item);
}

JavaScript adalah bahasa yang terus berkembang. Masih banyak fitur lain yang akan Anda pelajari dalam tutorial-tutorial berikutnya. Pada tutorial ini, Anda telah memahami apa itu JavaScript dan gambaran umum tentang bahasa JavaScript.

Share jika bermanfaat:
Abdan Zam Zam Ramadhan
Abdan Zam Zam Ramadhan

Seorang penggiat teknologi yang menfokuskan diri pada pengembangan aplikasi (web & android), DevOps, Data Tech, Natural Language Processing (NLP) dan ChatBot berbasis NLP. Sedang mendalami di Node.js dan ekosistemnya. Aktif sebagai konstributor library JS (open source) di NPM. Menulis berbagai artikel tips dan tutorial pemrograman di LampungDev.com.

Articles: 32